Di Setiap Festival Erau, ada salah satu tradisi menarik, yaitu tradisi beseprah, yang artinya sarapan massal yang diikuti berbagai lapisan masyarakat, pejabat daerah, dan kerabat Kesultanan. Meski berasal dari beragam golongan masyarakat, semua peserta duduk bersila dan menyantap hidangan yang disediakan bersama-sama.

PDAM Tirta Mahakam pada setiap pelaksanaan Beseprah di tiap tahunnya selalu ikut berpartisipasi. Karyawan, Jajaran Direksi, dan didampingi para ibu Darma Wanita ikut serta dalam memeriahkan salah satu rangkaian Erau Adat Kutai ini.

Para peserta duduk berkelompok mengelilingi hidangan yang telah disediakan. Ada bermacam-macam kuliner yang disajikan pada acara Beseprah ini secara gratis di hamparan kain berupa jajan khas kutai seperti serabai, kue cincin, untuk-untuk, putu labu. Ada juga makanan berat seperti nasi kuning, nasi kebuli dan masih banyak lagi makanan lainnya.  Beseprah yang dalam fungsinya tidak hanya makan gratis, namun menjadi ajang pendekatan bagi kerabat keraton dan pemerintah dengan masyarakat sekitar merupakan bagian dari adat Erau.

Di masa lalu, beseprah diselenggarakan Sultan yang berkuasa sebagai jamuan persembahan bagi rakyatnya. Acara ini menjadi perlambang keinginan Sultan untuk membaur dan merasakan yang dirasakan oleh rakyatnya. Meski secara politis Kesultanan Kutai tidak lagi memerintah warga Kutai, tradisi ini tetap dilestarikan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kini, jamuan beseprah diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten beserta jajaran dinas yang dinaunginya dan dukungan berbagai pihak. Jika dahulu pihak Keraton yang menyuguhkan aneka hidangan bagi masyarakat, maka kini hidangan-hidangan tersebut disediakan oleh jajaran dinas Kabupaten Kutai, Perbankan, dan sejumlah perusahaan / investor di Kutai Kartanegara.

Acara Beseprah di mulai pada saat Bupati Kutai Kartanegara, Bapak Edi Damansyah memukul kentungan. Setelah Kentungan dibunyikan maka seluruh warga berpesta menikmati makanan yang telah tersedia,